Selasa, 15 Juni 2010
Nonton Piala Dunia 2010 online
Banyak sekali web penyedia nonton piala dunia 2010 online ini, mulai dari website Indonesia sampai website luarnegri dimana kebayakan layanan nonton piala dunia online ini gratis tanpa di pungut bayaran, selain nonton di intenet kalian juga bisa mencoba membeli reciver matrik bloa yang diiklankan di televisi karena untuk daerah yang tidak bisa menjangkau siaran RCTI dan global tv sebagai official TV partner worldcup 2010 ini melalui antenna kita tidak akan bisa melihat pertandingan piala dunia 2010 ini baik secara langsung maupun tunda, bisa di lihat dari jadwal piala dunia 2010.
Silahkan kalian memilih sendiri bagaimana cara menonton piala dunia 2010 ini secara online atau membeli receiver baru karena sangat sayang sekali jika kita melewatkan setiap pertandingan piala dunia 2010 ini karena banyak sekali menyuguhkan pertandigan yang seru dan menarik, bagi yang pengen coba silahkan ke alamat :
* Tvbunch.com kita tinggal memilih pertadingan mana yang akan kita lihat
* Justin.TV Situs live steaming satu ini hampir sama dengan situs youtube, dan anda tinggal memilih siaran mana yang akan ditonton atau tinggl memilih channel yang menyiarkan pertandingan piala dunia 2010
* Atdhe.net Begitu kita masuk ke halaman atdhe.net, kita akan diberikan beberapa list pertandingan yang sedang berlangsung dan silahkan anda memilih pertandigan mana yang akan kita lihat, di atdhe.net ada fasilitas fullscreen sehingga kita bila lihat * www.ustream.tv seperti halnya justin, usteram.tv juga menyedikan beberapa pilihan channel. Dan kita tinggal memilihnya
* www.myp2p.eu hampir sama dengan yang diatas begitu masuk websitnya kita di suguhi berbagi list jadwal pertandingan dan kita tinggal memilih saja pertandingan mana yang akan kita saksikan secara online.
Senin, 14 Juni 2010
GUNUNG TAMPOMAS
Taman Wisata Alam Gunung Tampomas masuk Kecamatan Buah Dua,Congeang, Sindangkerta dan Cibeureum Kabupaten Sumedang. Keadaan lapangan kawasan Taman Wisata ini bergunung-gunung dengan ketinggian antara 1.684 meter di atas permukaan laut. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson aebagai berikut: Iklim termasuk tipe iklim B Curah hujan rata-rata 3.518 mm per tahun.
Flora Vegetasi kawasan ini termasuk tipe hujan hujan pegunungan, floranya terdiri dari beraneka ragam jenis pohon-poonan berkayu serta jenis-jenis dari golongan liana dan epiphyt. Flora yang mendominasi kawasan adalah: Jamuju (Podocarpus imbricatus) Rasamala (Altingia excelsea) Saninten (Castanea argentea) Fauna Satwa liar yang hidup dalam kawasan ini adalah : Kancil (Tragullus javanicus) Lutung (Trachypithecus auratus) Babi Hutan ( Sus vitatus) Beberapa jenis burung.
Daya Tarik Obyek Beberapa obyek wisata yang menarik di kawasan Gunung Tampomas yaitu: Puncak Gunung Tampomas (Sangiang Taraje) Dengan ketinggian ± 1.684 meter diatas permukaan laut, seluas 1 Ha merupakan areal terbuka. Lokasi ini memiliki nilai estetika tinggi karena dari tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah ke arah Sumedang dan sekitarnya. Adanya lubang-lubang bekas kawah dan batu-batu besar berwarna hitam menambah kekayaan imajinasi bagi yang melihatnya.
Makam Keramat Terletak ± 300 m ke arah Utara Puncak Sangiang Taraje, tempat ini lebih dikenal dengan nama Pasarean. Menurut kisah, kedua makam tersebut merupakan peninggalan (patilasan) dari Dalem Samaji dan Prabu Siliwangi pada waktu kerajaan Pajajaran lama
Sumber air,Terletak di kaki Gunung Tampomas sebelah Utara, dengan debet air 202 liter per detik. Keindahan alam dengan flora dan faunanya yang masih utuh/asli Kegiatan Wisata Alam Yang Dapat Dilakukan
Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan adalah: Menikmati pemandangan alam yang indah dan sejuk Pendakian gunung dan lintas alam Berkemah Memotret Sarana dan Prasarana Jumlah sarana dan prasarana masih sangat minim, saat ini hanya terdapat: Pos jaga Jalan setapak Pos karcis.
Rute perjalanan untuk menuju lokasi Taman Wisata Alam Gunung Tampomas adalah:
Bandung – Sumedang – Cibeureum Wetan – Cimalaka, sejauh ± 53 Km Cirebon – Kadipaten – Cibeureum Wetan ± 74 Km Dari Cibeureum Wetan – Cimalaka menuju lokasi (pintu masuk kawasan) ± 6 Km, dengan kondisi jalan berbatu.
Minggu, 13 Juni 2010
Cara untuk mempercepat koneksi internet menggunakan mozilla firefox tanpa software :
2. Akan ada warning yang isinya kita disuruh hati2 dalam mengubah konfigurasi, klik yes.
3. Cari kata2 dibawah ini dan ubah/ganti dengan klik 2 kali :
* "network.http.pipelining" false menjadi true
* "network.http.proxy.pipelining" false menjadi true
* "network.dns.disableIPv6" false menjadi true
* "network.http.max-connections" masukkan nilai "64"
* "network.http.max-connections-per-server" masukkan nilai "21"
* "network.http.max-persistent-connections-per-server" masukkan nilai "8"
* "network.http.pipelining.maxrequests" masukkan nilai "100"
4. Klik kanan di halaman konfigurasi tersebut dimanapun terserah, pilih new:
ketik tanpa tanda " "
* boolean. Ketik "content.interrupt.parsing" klik "OK" ganti "true"
* boolean. Ketik “content.notify.ontimer" klik "OK" ganti "true"
* integer. Ketik "content.max.tokenizing.time" masukkan nilai "1000000"
* integer. Ketik "content.notify.interval" masukkan nilai "500000"
* integer. Ketik "content.notify.backoffcount" masukkan nilai "5"
* integer. Ketik "content.switch.threshold" masukkan nilai "500000"
* integer. Ketik "nglayout.initialpaint.delay" masukkan nilai "0"
5. Restart Mozilla Firefox.
6. Rasakan perbedaannya.
Sabtu, 12 Juni 2010
SIARAN LANGSUNG PIALA DUNIA
Live Tgl Hari Jam (WIB) Event Versus
Grup A
RCTI 17/06/2010 Kamis 01:30 Grup A Afrika Selatan vs Uruguay
RCTI 18/06/2010 Jumat 01:30 Grup A Prancis vs Meksiko
RCTI 22/06/2010 Selasa 21:00 Grup A Prancis vs Afrika Selatan
Global 22/06/2010 Selasa 21:30 Grup A Meksiko vs Uruguay
Grup B
Global 12/06/2010 Sabtu 18:30 Grup B Korsel vs Yunani
RCTI 12/06/2010 Sabtu 21:00 Grup B Argentina vs Nigeria
Global 17/06/2010 Kamis 18:30 Grup B Argentina vs Korea Selatan
RCTI 17/06/2010 Kamis 21:00 Grup B Yunani vs Nigeria
RCTI 23/06/2010 Rabu 01:30 Grup B Yunani vs Argentina
Global 23/06/2010 Rabu 01:30 Grup B Nigeria vs Korea Selatan
Grup C
RCTI 13/06/2010 Minggu 01:30 Grup C Inggris vs Amerika Serikat
Global 13/06/2010 Minggu 18:30 Grup C Aljazair vs Slovenia
RCTI 18/06/2010 Jumat 21:00 Grup C Slovenia vs Amerika Serikat
RCTI 19/06/2010 Sabtu 01:30 Grup C Inggris vs Aljazair
RCTI 23/06/2010 Rabu 21:00 Grup C Slovenia vs Inggris
Global 23/06/2010 Rabu 21:00 Grup C Aljazair vs Amerika Serikat
Grup D
RCTI 13/06/2010 Minggu 21:30 Grup D Serbia vs Ghana
RCTI 14/06/2010 Senin 01:30 Grup D Jerman vs Australia
Global 18/06/2010 Jumat 18:30 Grup D Jerman vs Serbia
RCTI 19/06/2010 Sabtu 21:00 Grup D Ghana vs Australia
Global 24/06/2010 Kamis 01:30 Grup D Australia vs Serbia
RCTI 24/06/2010 Kamis 01:30 Grup D Ghana vs Jerman
Grup E
Global 14/06/2010 Senin 18:30 Grup E Belanda vs Denmark
RCTI 14/06/2010 Senin 21:00 Grup E Jepang vs Kamerun
Global 19/06/2010 Sabtu 18:30 Grup E Belanda vs Jepang
RCTI 20/06/2010 Minggu 01:30 Grup E Kamerun vs Denmark
RCTI 25/06/2010 Jumat 01:30 Grup E Kamerun vs Belanda
Global 25/06/2010 Jumat 01:30 Grup E Denmark vs Jepang
Grup F
RCTI 15/06/2010 Selasa 01:30 Grup F Italia vs Paraguay
Global 15/06/2010 Selasa 18:30 Grup F Selandia Baru vs Slovakia
Global 20/06/2010 Minggu 18:30 Grup F Slovakia vs Paraguay
RCTI 20/06/2010 Minggu 21:00 Grup F Italia vs Selandia Baru
Global 24/06/2010 Kamis 21:00 Grup F Paraguay vs Selandia Baru
RCTI 24/06/2010 Kamis 21:00 Grup F Slovakia vs Italia
Grup G
RCTI 15/06/2010 Selasa 21:00 Grup G Pantai Gading vs Portugal
RCTI 16/06/2010 Rabu 01:30 Grup G Brasil vs Korut
RCTI 21/06/2010 Senin 01:30 Grup G Brasil vs Pantai Gading
Global 21/06/2010 Senin 18:30 Grup G Portugal vs Korut
Global 25/06/2010 Jumat 21:00 Grup G Korut vs Pantai Gading
RCTI 25/06/2010 Jumat 21:00 Grup G Portugal vs Brasil
Grup H
Global 16/06/2010 Rabu 18:30 Grup H Honduras vs Chile
RCTI 16/06/2010 Rabu 21:00 Grup H Spanyol vs Swiss
RCTI 21/06/2010 Senin 21:00 Grup H Chile vs Swiss
RCTI 22/06/2010 Selasa 01:30 Grup H Spanyol vs Honduras
RCTI 26/06/2010 Sabtu 01:30 Grup H Chile vs Spanyol
Global 26/06/2010 Sabtu 01:30 Grup H Swiss vs Honduras
Opak Conggeang Merambah Dunia
Gunung Tampomas di Kabupaten Sumedang berkabut tebal, Jumat (13/1). Awan
kelabu memayungi Desa Conggeang, namun suasana alam yang sendu tidak
memudarkan gairah warga desa mengais rezeki.
Opak adalah panganan dari nasi ketan yang ditumbuk dan parutan kelapa. Nasi
ketan dan kelapa dicampur lalu dibentuk bulat pipih. Sebagian besar opak
Conggeang berdiameter tujuh sentimeter. Nasi ketan yang sudah dibentuk,
dijemur seharian dan dibakar di atas bara arang yang ditutupi abu gosok.
Karena opak Conggeang sangat tergantung pada pemanasan sinar matahari,
rasanya pun berbeda jika musim berganti. Pada musim kemarau akan dihasilkan
opak paling enak karena lebih renyah.
Di depan baskom-baskom aluminium besar yang dipakai sebagai tungku
pemanggangan opak, suasana terasa hangat. Para perempuan di Desa Conggeang,
Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, itu tampak ceria,
saling bertukar cerita sambil memanggang opak.
Tak lama kemudian, hujan turun sangat lebat. Namun, tawa para perempuan itu
terus saja terdengar meningkahi tetes air yang jatuh dari langit.
Jika usaha opak di kecamatan tersebut tak menggeliat, mungkin siang itu para
perempuan tersebut melamun di muka rumah, memikirkan cara mendapat uang
untuk membeli lauk- pauk untuk dimakan keluarga.
"Kalau tidak bekerja, keluarga saya susah karena hanya mengandalkan
penghasilan suami dari usaha ojek," kata Cicih (40), pekerja di pabrik Opak
Oded.
Dengan bekerja, setidaknya Cicih membawa pulang upah Rp 6.000-Rp 15.000 per
hari. "Di desa mah uang segitu sudah besar. Sebab, saya hanya beli lauk,
sedangkan beras dari hasil panen masih cukup hingga panen berikutnya," tutur
Cicih.
Opak adalah panganan dari nasi ketan yang ditumbuk dan parutan kelapa. Nasi
ketan dan kelapa dicampur lalu dibentuk bulat pipih. Sebagian besar opak
Conggeang berdiameter tujuh sentimeter. Nasi ketan yang sudah dibentuk,
dijemur seharian dan dibakar di atas bara arang yang ditutupi abu gosok.
Karena opak Conggeang sangat tergantung pada pemanasan sinar matahari,
rasanya pun berbeda jika musim berganti. Pada musim kemarau akan dihasilkan
opak paling enak karena lebih renyah.
Pada musim hujan, biasanya opak dikeringkan di kamar tertutup yang di sudut
ruangan diberi tungku yang menyala. Panas dari tungku akan menyebar ke
seantero ruangan dan mengeringkan opak. Karena pemanasan kurang maksimal,
opak pada musim hujan tidak serenyah pada musim kemarau.
Opak Conggeang awalnya hanya dikenal masyarakat Desa Conggeang sebagai
makanan yang disajikan pada hari raya dan hajatan keluarga. Begitu sederhana
rasa dan bentuk makanan tersebut sehingga penganan ini tidak dikomersilkan.
"Saat masih kecil, saya hanya mengenal opak sebagai makanan keluarga. Jarang
sekali ada yang menjual. Kalau mau, ya bikin sendiri," kata Euis (47), warga
Desa Conggeang yang sudah tiga tahun mendirikan pabrik opak.
Opak mulai diperjualbelikan oleh Ma Anah pada awal tahun 1990-an. Ma Anah
kini sudah meninggal dan usahanya diteruskan oleh keluarganya. Ma Anah hanya
menjual opak di sekitar Desa Conggeang. Namun, beberapa warga desa mulai
mengikuti jejak Ma Anah membuat dan menjual opak di desa, termasuk Iyot
Rosidah (62). Sekitar tahun 1990-an, Iyot hanya menerima pesanan membuat
opak menjelang Lebaran karena opak merupakan penganan khas saat Lebaran di
Sumedang.
Sekitar tahun 1996, usaha opak milik Iyot diteruskan anaknya, Imas Rahmawati
(37). Imas bersama suaminya, Dudang Adihana (40), mengembangkan usaha opak
orangtuanya. Imas memegang manajerial usaha opak, sementara Dudang
memasarkan opak.
Demi mengembangkan usahanya, Dudang berhenti dari pekerjaannya semula di
bidang asuransi. Selain membuka kios opak di alun-alun Kecamatan Conggeang,
Dudang juga memulai cara pemasaran baru dengan memasarkan opak dari toko ke
toko di beberapa daerah, antara lain Sumedang, Bandung, Majalengka, Cirebon,
Subang, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjar.
"Ternyata responsnya cukup bagus," kata Dudang yang memproduksi Opak Oded.
Oded merupakan singkatan Opak Dudang Enak Dimakan.
Pada tahun 1996 Dudang memproduksi opak dari beras ketan 10 kilogram per
hari. Kini, produksinya 100 kg ketan per hari.
Opak Oded sudah diminta oleh pedagang dari Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.
"Tapi produksi opak di pabrik saya belum cukup," kata Dudang yang pernah
memamerkan opaknya hingga Singapura pada tahun 2004.
"Sebuah perusahaan ritel besar di Singapura yang memiliki ratusan gerai
memesan opak dengan jumlah berton-ton per bulan. Tapi harus kontinu. Nah,
itu yang masih belum bisa kami sanggupi," kata Dudang yang kini memiliki 50
orang pekerja.
Selain Opak Oded, masih ada pabrik opak yang mendapat banyak pesanan, bahkan
dari luar negeri. Salah satunya adalah Opak Nia buatan Euis (47). Euis
memulai usahanya tahun 2003. Opak buatannya mendapat permintaan dari
Malaysia dan pernah dibawa ke Jerman sebagai oleh-oleh. Namun, Euis mengaku
produksi opaknya baru 50 kg per hari hanya disebar ke Bandung, Subang, dan
Garut. Rata-rata harga Opak Conggeang Rp 28.000 per kg.
"Dari Jakarta dan kota lainnya banyak yang minta, tapi saya tidak bisa
memenuhi," ujar Euis.
Karena kemampuan teknologi, tenaga kerja, dan sarana prasarana yang menjadi
kendala opak Conggeang memenuhi permintaan pasar hingga beberapa ton per
hari.
Untuk memenuhinya, pemilik pabrik opak, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Agro Jawa Barat, serta Pemerintah Kabupaten Sumedang bekerja sama membangun
Babakan (kawasan) Opak Conggeang di Desa Conggeang.
Pembangunan babakan dilaksanakan sejak tahun 2004. Kini terbangun rumah
contoh berupa pabrik di babakan tersebut. Di rumah itu beberapa pemilik
pabrik opak akan bekerja sama memenuhi permintaan opak Conggeang dari
berbagai daerah, termasuk untuk ekspor.
Diperkirakan tahun ini Babakan Opak Conggeang akan diresmikan. Pembukaan
pabrik opak bersama ini akan merekrut ratusan pekerja dari desa tersebut.
Kini, sebelum Babakan Opak Conggeang beroperasi, ratusan warga di Kecamatan
Conggeang dipekerjakan. Sebanyak 80 persen dari pekerja di pabrik-pabrik
opak adalah perempuan.
Kini di Kecamatan Conggeang ada sekitar 25 pengusaha opak Conggeang.
Merek-merek opak di sana antara lain Opak Oded, Nia, Dana, Ma Anah, DPO,
Marisa, Mds, Cimey, Barokah, Sugema, Imas, Karunia, MJ, ONH, Sukses, dan
Citra Mandiri.
Setiap bulan pengusaha opak di Kecamatan Conggeang memproduksi sekitar 5.810
kg opak ketan. Untuk menghasilkan opak sebanyak itu diperlukan beras ketan
sekitar 7.300 kg per bulan. Kini harga satu liter beras ketan sekitar Rp
4.500 per kg. Sementara itu untuk 1 kg ketan dibutuhkan kelapa satu butir.
Harga satu butir kelapa sekitar Rp 1.000. Artinya dibutuhkan sekitar 7.300
butir kelapa setiap hari.
Akibat industri opak, dalam sebulan modal yang berputar di kecamatan
tersebut berkisar Rp 40 juta. Sementara omzet yang dihasilkan sekitar Rp
162,68 juta per bulan karena kini 1 kg opak dihargai Rp 28.000. Sebagian
besar ketan dibeli dari beberapa pedagang beras di sekitar Priangan Timur,
kelapa berasal dari Sumedang.
Dengan dibukanya Babakan Opak Conggeang, Euis yang juga bertindak sebagai
Ketua Kelompok Perajin Opak Conggeang, yakin kehidupan kecamatan penghasil
opak ketan ini makin semarak dan urbanisasi makin rendah sebab akan banyak
orang bekerja di industri ini.
Selain itu, Dudang juga yakin Babakan Opak Conggeang akan semakin mengangkat
kehidupan ekonomi masyarakat karena selain opak, kehidupan pertanian padi di
Desa Conggeang masih baik.
Setiap musim panen, para pekerja di pabrik opak yang sebagian besar keluarga
petani terpaksa minta izin untuk ikut panen padi.
"Memanen padi sudah jadi tradisi. Oleh karenanya saat masa panen padi, saya
harus mampu mengatur pekerja agar bisa libur bergantian," ujar Dudang, yang
mengatakan usaha opak di Conggeang semarak sejak tahun 2001 di Kecamatan
Conggeang.
Kecamatan Conggeang berada sekitar 25 kilometer (km) dari Kota Sumedang dan
sekitar 70 km dari Kota Bandung. Kecamatan ini bisa dijangkau menggunakan
kendaraan umum dari Terminal Cicaheum, Kota Bandung, menuju Terminal Ciakar
Sumedang, diteruskan naik angkutan umum menuju Desa Conggeang. Menuju Desa
Conggeang terdapat beberapa kebun salak dan persawahan.
Di Kecamatan Conggeang, terutama Desa Conggeang, menurut Euis jarang
ditemukan pengangguran. Bahkan kini, banyak ibu rumah tangga yang memiliki
penghasilan setelah bekerja di pabrik opak. Masyarakat Conggeang pun
berharap opak buatan mereka akan terus membuat hidup mereka menjadi riang.
SEJARAH SINGKAT SUMEDANG
Sejarah Singkat Kota Sumedang
I. ASAL KATA “SUMEDANG”
Kata Sumedang berasal dari “inSUn MEdal insun maDANGan”, Insun artinya saya Medal artinya lahir Madangan artinya memberi penerangan jadi kata Sumedang bisa berarti “Saya lahir untuk memberi penerangan”. Kalimat “Insun Medal Insun Madangan” terucap ketika Prabu Tajimalela raja Sumedang Larang I melihat ketika langit menjadi terang-benderang oleh cahaya yang melengkung mirip selendang (malela) selama tiga hari tiga malam. Kata Sumedang dapat juga diambil juga dari kata Su yang berarti baik atau indah dan Medang adalah nama sejenis pohon, Litsia Chinensis sekarang dikenal sebagai pohon Huru, dulu pohon medang banyak tumbuh subur di dataran tinggi sampai ketinggi 700 m dari permukaan laut seperti halnya Sumedang merupakan dataran tinggi.
II. ASAL MULA SUMEDANG
Asal mula Sumedang berasal dari Kerajaan Tembong Agung yang didirikan oleh Prabu Guru Aji Putih ( 678 – 721 M ) putra Aria Bima Raksa / Ki Balagantrang Senapati Galuh cucu dari Wretikandayun pendiri Kerajaan Galuh. Kerajaan Tembong Agung berada di Citembong Girang Kecamatan Ganeas Sumedang kemudian pindah ke kampung Muhara Desa Leuwi Hideung Kecamatan Darmaraja. Pada masa Prabu Tajimalela ( 721 - 778 M ) putra dari Guru Aji Putih di bekas Kerajaan Tembong Agung didirikan Kerajaan Sumedang Larang. Sumedang Larang berarti tanah luas yang jarang bandingnya” (Su= bagus, Medang = luas dan Larang = jarang bandingannya).
Masa kejayaan Sumedang Larang pada masa pemerintahan Prabu Geusan Ulun (1578 – 1601 M) ketika pada masa pemerintahan Pangeran Santri / Pangeran Kusumahdinata I raja Sumedang Larang ke-8 ayah dari Prabu Geusan Ulun pada tanggal 22 April 1578 atau bulan syawal bertepatan dengan Idul Fitri di Keraton Kutamaya Sumedang Larang Pangeran Santri menerima empat Kandaga Lante yang dipimpin oleh Sanghiang Hawu atau Jaya Perkosa, Batara Dipati Wiradidjaya (Nganganan), Sangiang Kondanghapa, dan Batara Pancar Buana Terong Peot membawa pusaka Pajajaran dan alas parabon untuk di serahkan kepada penguasa Sumedang Larang pada waktu itu dan pada masa itu pula Pangeran Angkawijaya / Pangeran Kusumadinata II dinobatkan sebagai raja Sumedang Larang dengan gelar Prabu Geusan Ulun sebagai nalendra penerus kerajaan Sunda Padjajaran dan Raja Sumedang Larang ke-9. Ketika dinobatkan sebagai raja Prabu Geusan Ulun berusia + 23 tahun menggantikan ayahnya Pangeran Santri yang telah tua dan pada tanggal 11 Suklapaksa bulan Wesaka 1501 Sakakala atau tanggal 8 Mei 1579 M kerajaan Pajajaran “Sirna ing bumi” Ibukota Padjajaran jatuh ke tangan pasukan Kesultanan Surasowan Banten
Yang akhirnya Sumedang mewarisi wilayah bekas wilayah Padjajaran dengan wilayahnya meliputi seluruh Padjajaran sesudah 1527 masa Prabu Prabu Surawisesa dengan batas meliputi; Sungai Cipamali (daerah Brebes sekarang) di sebelah timur, Sungai Cisadane di sebelah barat, Samudra Hindia sebelah Selatan dan Laut Jawa sebelah utara. Daerah yang tidak termasuk wilayah Sumedang Larang yaitu Kesultanan Banten, Jayakarta dan Kesultanan Cirebon. Dilihat dari luas wilayah kekuasaannya, wilayah Sumedang Larang dulu hampir sama dengan wilayah Jawa Barat sekarang tidak termasuk wilayah Banten dan Jakarta kecuali wilayah Cirebon sekarang menjadi bagian Jawa Barat. sehingga Prabu Geusan Ulun mendapat restu dari 44 penguasa daerah Parahiyangan yang terdiri dari 26 Kandaga Lante, Kandaga Lante adalah semacam Kepala yang satu tingkat lebih tinggi dari pada Cutak (Camat) dan 18 Umbul dengan cacah sebanyak + 9000 umpi. Pemberian pusaka Padjajaran pada tanggal 22 April 1578 akhirnya ditetapkan sebagai hari jadinya Kabupaten Sumedang.
Peristiwa penobatan Prabu Geusan Ulun sebagai Cakrawarti atau Nalendra merupakan kebebasan Sumedang untuk mengsejajarkan diri dengan kerajaan Banten dan Cirebon. Arti penting yang terkandung dalam peristiwa itu ialah pernyataan bahwa Sumedang menjadi ahli waris serta penerus yang sah dari kekuasaan Kerajaan Pajajaran di Bumi Parahiyangan. Pusaka Pajajaran dan beberapa atribut kerajaan yang dibawa oleh Senapati Jaya Perkosa dari Pakuan dengan sendirinya dijadikan bukti dan alat legalisasi keberadaan Sumedang, sama halnya dengan pusaka Majapahit menjadi ciri keabsahan Demak dan Mataram.
III. DARI MASA KERAJAAN KE MASA KABUPATEN
Pada tahun 1601 Prabu Geusan Ulun wafat dan digantikan oleh putranya Pangeran Aria Soeriadiwangsa, pada masa Aria Soeriadiwangsa kekuasaan Sumedang Larang di daerah sudah menurun dan Mataram melakukan perluasan wilayah ke segala penjuru tanah air termasuk ke Sumedang. Pada waktu itu Sumedang Larang sudah tidak mempunyai kekuatan untuk melawan yang akhirnya Pangeran Aria Soeriadiwangsa pergi ke Mataram untuk menyatakan Sumedang menjadi bagian wilayah Mataram pada tahun 1620. Wilayah bekas kerajaan Sumedang Larang diganti nama menjadi Priangan yang berasal dari kata “Prayangan” yang berarti daerah yang berasal dari pemberian yang timbul dari hati yang ikhlas dan Pangeran Aria Soeriadiwangsa diangkat menjadi Bupati Sumedang pertama dan diberi gelar Rangga Gempol I (1601 – 1625 M). Sumedang menjadi bagian dari wilayah Mataram karena Pangeran Aria Soeriadiwangsa I mengganggap ; 1. Sumedang sudah lemah dari segi kemiliteran, 2. menghindari serangan dari Mataram karena waktu itu Mataram memperluas wilayah kekuasaannya dari segi kekuatan Mataram lebih kuat daripada Sumedang dan 3. menghindari pula serangan dari Cirebon dan VOC. Sultan Agung kemudian membagi-bagi wilayah Priangan menjadi beberapa Kabupaten yang masing-masing dikepalai seorang Bupati, untuk koordinasikan para bupati diangkat seorang Bupati Wadana. Pangeran Rangga Gempol I adalah Bupati Sumedang yang merangkap sebagai Bupati Wadana Priangan pertama (1601 – 1625 M).
Yang akhirnya wilayah Sumedang Larang pada masa Prabu Geusan Ulun menjadi wilayah Sumedang sekarang. Berakhirlah sudah kerajaan Sunda terakhir Sumedang Larang di Jawa Barat Sumedang memasuki era baru yaitu Kabupaten pada tahun 1620 sampai sekarang. Sejak menjadi Kabupaten, Bupati yang memimpin Sumedang sampai tahun 1949 merupakan keturunan langsung dari Prabu Geusan Ulun (lihat masa pemerintahan) tetapi pada tahun 1773 – 1791 yang menjadi Bupati Sumedang adalah Bupati penyelang / sementara dari Parakan Muncang. Menggantikan putra Bupati Surianagara II yang belum menginjak dewasa Rd. Djamu atau terkenal sebagai Pangeran Kornel.
IV. LETAK IBUKOTA KERAJAAN DAN KABUPATEN ( 678 – 1706 M )
BEKAS IBUKOTA KERAJAAN
No. | NAMA TEMPAT | TAHUN | MASA PEMERINTAHAN | KETERANGAN |
1. | Tembong Agung – Leuwi Hideung Darmaraja | 678 – 893 | - Prabu Guru Aji Putih - Prabu Tajimalela. - Prabu Lembu Agung | - Raja Tembong Agung. - Raja Sumedang Larang 1 - Raja Sumedang Larang 2 |
2. | Ciguling – Pasanggrahan Sumedang Selatan | 893 – 1530 | - Prabu Gajah Agung. - Prabu Pagulingan. - Sunan Guling. - Prabu Tirtakusumah. - Nyi Mas Patuakan | - Raja Sumedang Larang 3 - Raja Sumedang Larang 4 - Raja Sumedang Larang 5 - Raja Sumedang Larang 6 - Raja Sumedang Larang 7 |
3. | Kutamaya – Padasuka | 1530 – 1578 | Ratu Pucuk Umum / Pangeran Santri | - Raja Sumedang Larang 8 |
4. | Dayeuh Luhur – Ganeas | 1578 – 1601 | Prabu Geusan Ulun | - Raja Sumedang Larang 9 |
BEKAS IBUKOTA KABUPATIAN
No. | NAMA TEMPAT | TAHUN | MASA PEMERINTAHAN |
1. | Tegal Kalong – Sumedang Utara | 1601 – 1625 | Rangga Gempol I. |
2. | Canukur Sukatali – Situraja | 1601 – 1625 | Rangga Gede |
3. | Parumasan | 1625 – 1633 | Rangga Gede. |
4. | Tenjo Laut Cidudut – Conggeang | 1633 – 1656 | Rangga Gempol II |
5. | Sulambitan – Sumedang Selatan | 1656 – 1706 | Pangeran Panembahan |
6. | Regol Wetan – Sumedang Selatan | 1706 – sekarang | Dalem Adipati Tanumadja |
MASA PEMERINTAHAN
RAJA DAN BUPATI SUMEDANG
I. MASA KERAJAAN.
1. Prabu Guru Aji Putih (Raja Tembong Agung) 678 - 721
2. Batara Tuntang Buana / Prabu Tajimalela. 721 - 778
3. Jayabrata / Prabu Lembu Agung 778 - 893
4. Atmabrata / Prabu Gajah Agung. 893 - 998
5. Jagabaya / Prabu Pagulingan. 998 - 1114
6. Mertalaya / Sunan Guling. 1114 – 1237
7. Tirtakusuma / Sunan Tuakan. 1237 – 1462
8. Sintawati / Nyi Mas Ratu Patuakan. 1462 – 1530
9. Satyasih / Ratu Inten Dewata Pucuk Umum 1530 – 1578
( kemudian digantikan oleh suaminya Pangeran Kusumadinata I / Pangeran Santri )
10. Pangeran Kusumahdinata II / Prabu Geusan Ulun 1578 – 1601
II. MASA BUPATI PENGARUH MATARAM.
11. Pangeran Suriadiwangsa / Rangga Gempol I 1601 – 1625
12. Pangeran Rangga Gede / Kusumahdinata IV 1625 – 1633
13. Raden Bagus Weruh / Pangeran Rangga Gempol II. 1633 – 1656
14. Pangeran Panembahan / Rangga Gempol III 1656 - 1706
III. MASA PENGARUH KOMPENI VOC.
15. Dalem Adipati Tanumadja. 1706 – 1709
16. Pangeran Karuhun / Rangga Gempol IV 1709 – 1744
17. Dalem Istri Rajaningrat 1744 – 1759
18. Dalem Adipati Kusumadinata VIII / Dalem Anom. 1759 – 1761 19. Dalem Adipati Surianagara II 1761 – 1765 20. Dalem Adipati Surialaga. 1765 – 1773
IV. MASA BUPATI PENYELANG / SEMENTARA
21. Dalem Adipati Tanubaya 1773 – 1775
22. Dalem Adipati Patrakusumah 1775 – 1789
23. Dalem Aria Sacapati. 1789 – 1791
V. MASA PEMERINTAHAN BELANDA.
Merupakan Bupati Keturunan Langsung leluhur Sumedang.
24. Pangeran Kusumadinata IX / Pangeran Kornel. 1791 – 1828
25. Dalem Adipati Kusumayuda / Dalem Ageung. 1828 – 1833
26. Dalem Adipati Kusumadinata X / Dalem Alit. 1833 – 1834
27. Tumenggung Suriadilaga / Dalem Sindangraja 1834 – 1836
28. Pangeran Suria Kusumah Adinata / Pangeran Sugih. 1836 – 1882
29. Pangeran Aria Suriaatmadja / Pangeran Mekkah. 1882 – 1919
30. Dalem Adipati Aria Kusumadilaga / Dalem Bintang. 1919 – 1937
31. Tumenggung Aria Suria Kusumahdinata / Dalem Aria. 1937 – 1946
VI. MASA REPUBLIK INDONESIA
32. Tumenggung Aria Suria Kusumahdinata / Dalem Aria. 1945 – 1946
33. R. Hasan Suria Sacakusumah. 1946 – 1947
34. R. Tumenggung Mohammad Singer. 1947 – 1949
35. R. Hasan Suria Sacakusumah. 1949 – 1950
(Bupati terakhir keturunan langsung leluhur Sumedang)
SEJARAH MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN.
Awal berdirinya Museum Prabu Geusan Ulun, diawali berdirinya “Yayasan Pangeran Aria Soeria Atmadja (YAPASA)”, yayasan yang mengurus, memelihara dan mengelola barang – barang wakaf Pangeran Aria Soeria Atmadja Bupati Sumedang 1882 – 1919. Untuk melestarikan benda – benda wakaf tersebut YAPASA merencanakan untuk mendirikan Museum. Pada tahun 1973 YAPASA berubah nama menjadi Yayasan Pangeran Sumedang (YPS) dan didirikan sebuah Museum yang bernama Museum Yayasan Pangeran Sumedang yang pada mulanya dibuka hanya untuk di lingkungan para wargi keturunan dan seketurunan Leluhur Pangeran Sumedang.
Pada tanggal 7 – 13 Maret 1974 di Sumedang diadakan Seminar Sejarah Jawa Barat yang dihadiri oleh para ahli-ahli sejarah Jawa Barat. Pada kesempatan yang baik itu Sesepuh YPS dan Sesepuh Wargi Sumedang mengusulkan untuk mengganti nama Museum YPS. Dan salah satu hasil dari Seminar Sejarah Jawa Barat tersebut dapat diputuskan dan ditetapkan untuk memberi nama Museum YPS, diambil dari nama seorang tokoh yang karismatik yaitu Raja pertama dan terakhir Kerajaan Sumedanglarang yang bernama “Prabu Geusan Ulun”. Maka pada tanggal 13 Maret 1974 Museum YPS diberi nama menjadi Museum “Prabu Geusan Ulun” –YPS.
Sumber : sumedanglarang.blogspot.com